Kontrak Hidup

Saat pertama kali aku mengenal Lia (panggilan istriku saat itu), entah kenapa aku langsung jatuh cinta.

Entahlah, seingatku saat itu dia adalah sosok yang menarik, putih dan cantik.

Pertemananpun berjalan bulan demi bulan, tahun berganti tahun .. aku lupa berapa lama pertemanan berlangsung.

Semuanya terasa saaaangat indah, sangat jarang terlihat dan terasa kekurangan darinya, begitu pula sebaliknya, Lia memandang aku, sepertinya dia tidak melihat dan merasakan adanya kekuranganku.

Tanggal 18 Agustus, 8 tahun silam, pertemananpun berakhir di Masjid Raya Pondok Indah dan mulailah kontrak hidup …

Eng.. iiing .. eeenng… mulai deh pada ketahuan belangnya, kalo waktu pacaran semuanya terasa indah, dunia milik kita berdua … tapi kalo udah nikah .. hmmm….

Kekurangan demi kekurangan satu sama lain mulai terasa … iihhh… koq Lia seperti ini sehh…. Iiihhh… koq Tomy kayak gitu … kadang nyebelin banget yah ….

Alhamdulillah itu tidak berlangsung lama, hanya kurang lebih satu bulan ..

Akhirnya makna kontrak hidup sudah mulai terasa ..

Kontrak hidup bukan hanya untuk menikmati indahnya pihak yang menjalani kontrak dengan kita

Kontrak hidup adalah menerima dan saling mengisi kekurangan pasangan hidup kita …

Kontrak hidup tidak akan terasa indah bila tidak pernah merasakan ketidak indahan ..

Buah hati tersayang Raihan dan Rava akan menjadi saksi hidup dalam perjalanan kontrak hidup antara aku dan istriku tersayang ..

I Love U Full Beib … hahaha ….